Tuesday, September 13, 2005

Pesawatku..:p

Pesawatkuuuu terbang ke.....

Alhamdulillah, akhirnya gue nyampe dengan selamat di balikpapan. Kunjungan gue kali ini, Insya allah, tidak untuk waktu yang lama , cuma 3 hari ajah. Honestly, gue nggak begitu pengen ke balikpapan ataupun ke kota kota lainnya yang memaksa gue harus pake pesawat terbang. Iya sih, gue rada parno atas kejadian kejadian yang menimpa dunia penerbangan kita…(cielaa..:p). By the way, the show must go on kan…? Pekerjaan gue nggak bisa menunggu.

Ada peristiwa menarik yang gue temui di pesawat menuju balikpapan. Mungkin diakibatkan oleh ketakutan kebanyakan masyarakat kita akan musibah beruntun yang berkaitan dengan pesawat terbang. Dan gue merasa nggak sendiri jadinya, hehehehe.
Gue punya kebiasaan kalo naik pesawat, untuk boing 737-300, gue akan relalu request tempat duduk di nomer 23c or 23d. Ngedapetin nomer ini biasanya gampang bangetlah, Karena orang orang jarang tertarik duduk di bagian belakang pesawat. Dan pilihan gue ini akan menimbulkan pertanyaan, baik dari petugas bandara ampe sang pramugari, apalagi bila pesawatnya kosong. Sebenarnya alasannya simple ajah sih, karena deket jalan (c atau d itu isle), deket rest room dan tentunya juga deket pintu keluar kalo udah mendarat. Seperti yang teman teman tau, kalo terbang ke kota kecil, setelah mendarat, pintu yang keluar yang dibuka itu ada dua, depan dan belakang. Untuk perjalanan kali ini pun, gue beruntung lagi dapet duduk di 23c, 23d nya udah ada yang ngisi. Tapi ada pemandangan yang mencolok ketika gue agak telat masuk pesawat. Barisan bangku belakang pesawat full, sedangkan yang kosong itu agak agak ke tengah.

Gue belom berpikir apa apa sih sampe gue mulai mendengar celutukan celutukan para penumpang yang ada di belakang gue. Setiap powernya turun, mereka langsung ngasih komen yang bercampur dengan nada agak takut, saking seringnya komentar, pramugari garudanya sampai sampai harus ngejelasin apa yang sedang terjadi di dalam pesawat, kenapa powernya turun dan keterangan lainnya utnuk menenangkan penumpang..

Awalnya terdengar agak lucu juga, karena penumpang yang di belakang gue itu kayaknya dalam satu rombongan, dan satu sama lainnya saling menimpali semua kejadian yang ada di atas pesawat, dari listrik PLN mati, bahan bakar pesawat-nya oplosan, hemat bahan bakar, dan berbagai celutukan lainnya.

Tapi setelah gue pikir pikir, mungkin itu bukan sesuatu kelucuan, tapi sebagai salah satu cara untuk menenangkan diri atas peristiwa peristiwa yang terjadi sebelumnya…

Gue jadi teringat akan diri gue sendiri sebelum berangkat. Gue sibuk minta doa ke temen temen gue, biar gue selamat sampe tujuan. Biasanya gue nggak pernah seserius itu kalo dikirim tugas keluar kota.
Ya, musibah membuat kita lebih aware terhadap diri kita sendiri. Tapi alangkah baiknya, kalo kita dari awalnya selalu aware ama segala sesuatu, sehingga musibah itu tidak perlu menghampiri kita. Life is about choice…

0 Comments:

Post a Comment

<< Home