Thursday, June 28, 2007

dalam doaku oleh SDD

Dalam doaku pagi ini kau menjelma langit
yang semalam tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara.

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-puicuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau entah dari mana.

Dalam doaku sore ini, kau menjelma seekor burung gereja,
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang, lalu hinggap di dahan mangga itu.

Senja ini, dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
yang berjingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku.

Dalam doa malamku, kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bertahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku.

Aku mencintaimu,
itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.

*I'll break for a while,....lelah & lelah*

0 Comments:

Post a Comment

<< Home