Sunday, September 25, 2005

Akhiri Ini Dengan Indah

(Terilhami oleh sebuah lagu indah dari Jikustik)

25 September 2004…..
Tetes tetes air mata jatuh dipipi
Termangu, Terisak, dan Tertunduk seakan tak percaya akan semua yang terjadi
Berusaha untuk mempertahankan segalanya
Tapi….
Dia pergi, memutuskan untuk mengakhiri semua.

Ada yang hilang dari hati..
Ada yang tak sengaja Dia bawa pergi
Sesuatu yang yang ingin ku ambil kembali
Atau kubeli biar semua rasa sakit ini berhenti

25 September 2005
Tak terasa setahun sudah engkau pergi
Air mata sudah tiada lagi
Tergantikan oleh senyum manis yang terukir di pipi
Rasa itu telah kembali
Untuk membuat aura indah selalu mengelilingi diri

Semua ini menjadi proses pembelajaran diri
Membuatku semakin mengerti, warna warni dunia tiada yang abadi

Lagu Jikustik ini, dulu menemani gue menghapus luka
Sampai detik ini dan selamanya akan selalu indah di hati

Akhiri Ini Dengan Indah
By Jikustik

Aku tak kan pernah jadi sempurna
Ingin aku tetap seperti adanya
Jangan salahkan jika diriku mengabaikanmu
Sebuah alasan yang sungguh sempurna tuk tinggalkanku
Reff:
Ketika s'lamanya pun harus berakhir
Akhirilah ini dengan indah
Kau harus relakan setiap kepingan waktu dan kenangan
Ketika pelukanku pun tak lagi bisa
Menenangkan hatimu yang sedih
Aku memilih tuk mengakhiri ini dengan indah

Engkau mencoba menahan isak tangis yang dalam
Dengan sisa-sisa ketegaran yang masih kau simpan

Kembali ke: Reff

Ketika s'lamanya pun harus berakhir
Akhirilah ini dengan indah
Kau harus relakan setiap kepingan waktu dan kenangan



This posting dedicated for someone out there.
Mas, Apa khabar?, long time not hear you.
Lagu ini mengingatkan-ku akan kamu.
Walaupun cara mengakhiri kisah kita tidak indah.
Tapi aku tau, satu tahun yang lalu kamu mencoba membuat segalanya menjadi lebih indah. Makasih, udah pernah menjadi bagian dari hidup-ku. Semoga kamu bahagia disana….Amien


Sunday, September 18, 2005

Sahabat....

Ketika jauh
Sepi mendera
Ketika sendiri
Tak ada yang mengerti
Hanya sahabat yang kuinginkan disini
Untuk membuat
Hitam putih menjadi warna warni
Untuk membuat
Denting nada menjadi sebuah harmoni
Mhmmmnnn.. I missed you all, I wish you were here with me.
For all my frirends:
Kita semua memang berbeda, tapi karena perbedaan itulah persahabatan itu ada. Ketika persahabatan terusik karena perbedaan yang ada, berusahalah untuk mengunakan perbedaan itu sebagai obatnya. Jangan pernah berusaha membuat semua menjadi sama. Karena persamaan itu bisa menghancurkan nilai nilai suci dalam persahabatan.

Ketika kamu mengerti dirimu, kamu akan mengerti sahabatmu...
Thanks for being my friends
.

Tuesday, September 13, 2005

Pesawatku..:p

Pesawatkuuuu terbang ke.....

Alhamdulillah, akhirnya gue nyampe dengan selamat di balikpapan. Kunjungan gue kali ini, Insya allah, tidak untuk waktu yang lama , cuma 3 hari ajah. Honestly, gue nggak begitu pengen ke balikpapan ataupun ke kota kota lainnya yang memaksa gue harus pake pesawat terbang. Iya sih, gue rada parno atas kejadian kejadian yang menimpa dunia penerbangan kita…(cielaa..:p). By the way, the show must go on kan…? Pekerjaan gue nggak bisa menunggu.

Ada peristiwa menarik yang gue temui di pesawat menuju balikpapan. Mungkin diakibatkan oleh ketakutan kebanyakan masyarakat kita akan musibah beruntun yang berkaitan dengan pesawat terbang. Dan gue merasa nggak sendiri jadinya, hehehehe.
Gue punya kebiasaan kalo naik pesawat, untuk boing 737-300, gue akan relalu request tempat duduk di nomer 23c or 23d. Ngedapetin nomer ini biasanya gampang bangetlah, Karena orang orang jarang tertarik duduk di bagian belakang pesawat. Dan pilihan gue ini akan menimbulkan pertanyaan, baik dari petugas bandara ampe sang pramugari, apalagi bila pesawatnya kosong. Sebenarnya alasannya simple ajah sih, karena deket jalan (c atau d itu isle), deket rest room dan tentunya juga deket pintu keluar kalo udah mendarat. Seperti yang teman teman tau, kalo terbang ke kota kecil, setelah mendarat, pintu yang keluar yang dibuka itu ada dua, depan dan belakang. Untuk perjalanan kali ini pun, gue beruntung lagi dapet duduk di 23c, 23d nya udah ada yang ngisi. Tapi ada pemandangan yang mencolok ketika gue agak telat masuk pesawat. Barisan bangku belakang pesawat full, sedangkan yang kosong itu agak agak ke tengah.

Gue belom berpikir apa apa sih sampe gue mulai mendengar celutukan celutukan para penumpang yang ada di belakang gue. Setiap powernya turun, mereka langsung ngasih komen yang bercampur dengan nada agak takut, saking seringnya komentar, pramugari garudanya sampai sampai harus ngejelasin apa yang sedang terjadi di dalam pesawat, kenapa powernya turun dan keterangan lainnya utnuk menenangkan penumpang..

Awalnya terdengar agak lucu juga, karena penumpang yang di belakang gue itu kayaknya dalam satu rombongan, dan satu sama lainnya saling menimpali semua kejadian yang ada di atas pesawat, dari listrik PLN mati, bahan bakar pesawat-nya oplosan, hemat bahan bakar, dan berbagai celutukan lainnya.

Tapi setelah gue pikir pikir, mungkin itu bukan sesuatu kelucuan, tapi sebagai salah satu cara untuk menenangkan diri atas peristiwa peristiwa yang terjadi sebelumnya…

Gue jadi teringat akan diri gue sendiri sebelum berangkat. Gue sibuk minta doa ke temen temen gue, biar gue selamat sampe tujuan. Biasanya gue nggak pernah seserius itu kalo dikirim tugas keluar kota.
Ya, musibah membuat kita lebih aware terhadap diri kita sendiri. Tapi alangkah baiknya, kalo kita dari awalnya selalu aware ama segala sesuatu, sehingga musibah itu tidak perlu menghampiri kita. Life is about choice…

Friday, September 09, 2005

Song of this week: Terdiam

Really nice song....
Dedicated to my sista and myself...
Kita banget yak...Huahahaha....
Enjoy it....



Terdiam
Mataku terus tertuju padamu
saat kuLihat dirimu tersenyum
ingin aku menyapa
namun..
ku terdiam
tak kuLakukan
Mungkinkah kaupun juga begitu
tau kau masih maLu untuk
sungguh ingin kusapa
namun..
ku terdiam
tak kuLakukan
oo
Reff:
apakah kau rasakan getaranku
pada dirimu
(oo)
ku hanya duduk terdiam
menunggu untuk tau namamu
oo
(ku menunggu tuk tau namamu… u..u..u..u)
oo
(namun ku terdiam tak kulakukan)
Reff 2x
bridge :
mataku terus tertuju padamu
ingin kusapa dirimu namun ku
masih maLu tuk hampiri dirimu
ku terdiam aku menunggu
aku terpaku

Thursday, September 08, 2005

~b-a-l-i~ Part III

# Vacation Day 3: Benoa-GWK-Jimbaran

Hari ini dibuka lagi dengan sarapan di hotel, tapi udah dengan niat yang setengah setengah:p. Jadi makannya agak asal asal. Maafin ya Allah, bukannya tidak mensyukuri nikmat-MU. Dan yang pasti, hari ketiga ini, gue ma fitri bergaya ala nyonya nyonya besar, karena gue nyewa mobil + driver!! So, bisa leyeh leyeh di bangku belakang.

Benoa

Parasailing adalah tujuan utama gue ke benoa, gue nggak mau main yang lain, cuma mau parasailing doang !! Disamping alasan ketidak mahiran gue *.......*, gue juga terhalang dengan keterbatasan *......*. Jelas kan..???? No more question please!!!

Menjelang masuk ke lokasi pendaftaran buat ikutan parasailing, gue udah mulai berdebar debar membayangin diri gue melayang layang di udara. But show must go on!!. Setelah tawar menawar paket yang mau gue ambil (ps: ingat!!! segala sesuatu di Bali adalah TAWARABLE), terus gue di bawa ke tempat parasailingnya. Mulailah dipasang semua peralatan safety yang harus gue pake, pelampung, tali temali yang satu persatu mulai mengikat badan gue. Dan inilah percakapan seseorang yang mulai agak ketakutan (baca: gue) dengan sang instruktur.

Gue: Satu puteran itu berapa lama sih mas?
Instruktur: Palingan 2 menit
Gue: oooo, kacamata harus dilepas nggak?
Instruktur: Sebaiknya lepas ajah
Gue: *melakukan gerakan ngelepas kacamata:p*

Beberapa saat kemudian....
Instruktur: Siap siap ya.
Instruktur: Ntar kalo saya lambaikan bendera biru, tarik tali di kanan, kalo bendera merah, tarik tali di kiri...
Gue: Bengong sesaat...., tapi kalo nggak pake kacamata, saya nggak bisa liat apa apa Mas...
Instruktur: Ya udah, kacamatanya dipake ajah:p

Hehehehehe, nggak kebayang deh, kalo gue nggak pake kacamata. Jangan jangan gue nggak bisa mendarat, karena nggak bisa liat instruksinya beliau! Akhirnya gue diterbangkan juga, dan 2 menit terasa sebentar banget, view-nya indah banget dari atas, Indahnya Ciptaan Allah!!. Dan penerbangan gue diakhiri dengan pendaratan yang mulus. Alhamdulillah.

Kelar dengan parasailing, gue meneruskan perjalanan ke pulau penyu. Perjalan di tempuh dengan menggunakan kapal bottom glass selama lebih kurang 30 menit, dan sepanjang perjalanan bisa ngeliat dasar laut yang lumayan bersih. Gue sebenarnya nggak terlalu recommend ama kegiatan yang satu ini. Karena terlalu banyak pungutan-pungutan nggak jelas di pulau penyunya dengan cara yang sedikit arogan.

GWK: Garuda Wisnu Kencana

Perjalanan diteruskan dengan acara makan siang di daerah GWK. Pilihan tempat buat makan siang kali ini adalah MEMEDI. View yang ditangkap dari resto ini indah banget, gue sempet ngebayangin, kalo dinner di tempat ini, pasti nuansa yang didapat bakal berbeda pula. Seperti biasa, nggak lain dan nggak bukan, pilihan makan gue jatuh lagi ke Nasi Campur Bali. Hehehehe, jangan bosen ya ngedengernya, dan hasil penilaian gue buat resto ini sama deh ama warung made, 8,5 skala 10.

Mhmmm...Kenyang...Ngantuk, Upss, sebelum tubuh gue semakin permisif terhadap rasa ngantuk yang menyerang, gue mulai bersiap siap buat ngeliatin Patung GWK dari dekat. Pendakian dimulai!!. GWK, terletak lebih tinggi dari MEMEDI, jadi ada sedikit tanjakan yang harus dilalui untuk mendekat ke patung ini. Menurut informasi temen gue, Patung ini belom selesai, kalo suatu saat nanti bisa diselesaikan, patung ini akan menjadi bangunan paling tinggu di Bali. Gue mulai beranjak mendekati patung, tapi sebelum gue masuk ke pelataran patung, gue sempet tertegun, karena membaca peraturan yang harus dipatuhi bagi pengunjung yang pengen masuk ke area patung. Setelah berpikir pikir, gue putuskan untuk mundur dan berbalik arah sebagai rasa hormat gue kepada keyakinan masyarakat Bali. Ngeliat GWK dari jauh juga ok kok..:p

It's time to go to the next place....
Akhirnya, gue beranjak pergi, rencana awal, gue akan nemenin temen gue buat ngeliat dream land, cuma akhirnya batal karena cuaca yang terlalu panas, dan untuk mencapai lokasi yang mau dilihat, dibutuhkan perjalanan yang lumayan jauh, dan harus jalan kaki:p Jadi diputuskan buat balik ke hotel, karena teman gue memutuskan buat berenang ajah.
Setelah nge-drop temen gue di hotel, gue ama driver gue melanjutkan perjalan di sekitar seminyak. Karena gue penasaran nyari toko beads yang isunya ada di jalan ini. Panas panas terik, gue coba buat nyari nyari sasaran yang gue tuju. Akhirnya, ketemu juga diujung jalan raya seminyak. Toko yang gue cari ini wholesaler buat semua jenis beads. Tanya apa ajah deh, pasti ada. Lengkap banget pokoke. Gue ajah sampe pusing mau beli yang mana karena gue emang nggak pernah berniat mau beli beads di bali waktu gue memplanning liburan ini:p. Setelah pusing pusing beberapa lama, gue bisa juga memutuskan beads, resin + plastik plastik yang harus gue beli buat asesories yang mau gue bikin.
Jimbaran
Malan ini gue ama fitri, memutuskan akan makan di Jimbaran sambil liat sunset. Nyampe Jimbaran sekitar jan 6 kurang, kita langsung buru buru mesen makanan biar masih sempet ngeliat sunset. Sambil duduk di bawah langit yang mulai mengelam, dan ditemani oleh matahari yang beranjak menuju peraduannya, mhmnnn...romantis euy:p, gue mulai deh mhoto mhoto, mhmnnn... *photo photonya menyusul yaa...*
Sambil nunggu makan malan datang, gue mulai deh meronce ronce beads yang tadi gue beli, dalam bayangan gue, gue akan bikin sabuk ajah. 'Cos gue nemu sabuk dari beads yang keren banget waktu di ubud. Mulai deh gue padu padan biar mendapatkan hasil terbaik.
Makan malannya akhirnya datang juga, Ikan bakar, kerang dilengkapi oleh tumis kangkung. Sayang makanan-nya nggak begitu enak. Ikannya agak alot, kata temen gue sih, kali kali ajah ikannya doyan fitnes *garingnggaksih*. Alhasil, makanan-nya nggak ada yang habis.
Ngalor ngalor ngidul ama temen gue, akhirnya kangen juga ama bantal di hotel...
It's time to go to bed....
Bersambung.....

Wednesday, September 07, 2005

~b-a-l-i~ Part II

#Vacation Day 2: Sukowati-Ubud-Celuk-Legian

Hari ini dimulai dengan sarapan pagi di hotel.
Ya standar lah, tapi lumayan buat penyangga perut.
Sesuai dengan judul diatas, gue ama Fitri bakal menjelajahi daerah Ubud dan sekitarnya.
Dan menurut temen gue Jenny, gue pasti bakal suka banget ama daerah ini.

Perjalanan di mulai jam 9 pagi, sedikit ngaret sih, karena mobil yang mau dipake datang telat. Yang nyetir, so pasti dounk teman gue tercinta, Fitri :p As you know lah, gue nggak begitu suka nyetir..hehehehe

Berbekal Lonely Planet-nya Fitri, kita memulai perjalanan, dengan kecepatan yang asyik asyik ajah. Sempat nyasar nyasar dikit, tapi akhirnya ketemu juga ama jalan By Pass menuju Ubud. Jalanan-nya sih nggak begitu rame, tapi dibilang lancar nggak juga, karena dibebarapa ruas jalan, ada kemacetan kemacetan kecil.

Pasar Sukowati

Kurang dari satu jam perjalan, gue nyampe di Pasar Sukowati. Pasar Sukowati adalah pasar yang sangat ngetop di Bali, rame banget, semua pernak pernak Bali bisa ditemukan disini, dengan harga yang cheap cheap. Tapi gue juga harus jujur sih, kalo kualitas barang disini nggak begitu bagus, tapi gue nggak bilang jelek ya... Cuma untuk ibu ibu atawa mbak mbak penggemar baju baju buat dirumah dan suka beli oleh oleh banyak, disinilah surganya:p Karena kalo beli di daerah legian or kuta, dengan kualitas yang sama harganya bisa 2 ampe 3 kali lipat.

Satu skill yang sangat diperlukan dalam aktifitas berbelanja di Bali adalah "bargaining skill" dengan motto: jangan malu untuk menawar serendah mungkin...huahahahaha, begitu juga di Pasar Sukowati ini.

Pedagang: Daster nya mbak, ada ukuran, banyak warna, silahkan liat liat...
Gue: Ini berapa mbak (sambil nunjuk sandal jepit bermote mote)?
Pedagang: 25 ribu, bisa kurang kok mbak, dan banyak warna...
Gue: Mahal banget ya?
Fitri: mau liat liat dulu aja mbak, tapi kalo 10 ribu bisa nggak mbak?
Pedagang: Ambil berapa?
Gue ama Fitri: Pandang pandangan...?!?!?!?!
Gue: Pit kayaknya kita salah nawar deh, kok langsung mau (sambil bisik bisik tentunya)
Fitri: nggak mbak, mau liat liat dulu ajah
Gue ama Fitri: Kabuuurrr....

Hehehehehehe...., itu salah satu peristiwa yang lucu, selama gue melakukan inspeksi di Pasar Sukowati. Gue nggak terlalu lama di pasar ini, karena terlalu rame, crowded, dan tambah lama tambah bikin gue pusing. Jadi sebelum migraine datang menyerang, mending gue kabur ke sasaran gue selanjutnya, Ubud.

Ubud

Kesan yang gue rasakan ketika nyampe di Ubud: I'm Falling in love with this place!!!
Mungkin karena gue orang gunung, jadi gue ngerasa homy banget disini, jauh lebih tenang dari pada daerah yang ada lautnya. Disini aura kesenian lebih berasa dan tempat yang asyik banget buat bengong bengong, sambil jalan jalan santai. Dan gue janji pada diri gue sendiri, Next time kalo gue ke bali lagi, I'll spend, at least, 1 week in Ubud!!!

Di Ubud, gue disambut dengan kesibukan masyarakat Ubud dalam mempersiapkan upacara pembakaran mayat atau Ngaben, yang bakal dilakukan beberapa hari kedepan. Dilihat dari begitu tinggi-nya menara yang lagi dibangun (gue nggak tau istilahnya apa), gue bisa memperkirakan kalo yang meninggal termasuk salah satu golongan yang cukup tinggi dan dihormati di dalam agama Hindu.

Puas liat liat dan tentu ajah photo photo, gue ama Fitri, masuk ke pasar seni Ubud, sekilas mirip ama Pasar Sukowati, tapi sedikit lebih teratur dan tidak begitu crowded, dipasar ini bisa ditemukan banyak banget kerajinan kerajinan Bali, such as silver, rotan, dan asesories dari kerang + teman temannya. Dan banyak banget sebenarnya yang pengen gue bawa pulang dari sini, cuma gue nggak tau dibagian mana dari rumah gue yang bakal bisa gue gunain untuk memajang semua kerajinan tangan yang lucu lucu itu, ihiks...., padahal imajinasi gue udah kemana mana. Tapi sebelum keluar pasar, gue dapet tas yang murah banget, karena gue pembeli pertama di toko tersebut..hihihihi

Rasa lapar mulai menyerang, ketika siang mulai menjelang, akhirnya gue makan di Lotus, dan menu gue, udah pasti nasi campur bali. Kalo gue boleh jujur, nilai buat makanan yang gue pesen ini cuma 6,5 dari skala sepuluh. Makanan-nya hambar banget, sampe temen gue ajah minta sambel berkali kali biar ada rasanya:p

Perjalanan dilanjutin lagi sehabis makan, kali ini target gue menjelajahi toko toko kerajinan kecil kecil di sekitar Ubud. Banyak banget barang barang unik dan lucu lucu di toko toko ini, dan bikin gelap mata banget deh, rok lilit dari tenun ikat bali yang keren banget (Ps: gue nggak berani beli karena nggak tau harga pasaran, ihiks..), tas tas lucu yang nggak diproduksi masal, sandal sandal etnik yang cute banget, batik batik lusuh...ooohhh noooo!!! kesukaan gue banget, untung masih bisa menahan diri. Dan yang bikin surprise banget, gue nemu toko beads, manik manik, resin dan monel yang selama ini gue cari cari buat bahan dasar asesories yang gue bikin. Excellent nggak sihhh!!!!
But, Time is over for Ubud, We have to go to the next place:-(
Padahal... gue belom puas liat liat!
Padahal... belom semua toko gue masukin!
Padahal... gue masih pengen nyoba sepeda dayung!
Padahal... gue masih pengen duduk + bengong bengong!
Padahal... Padahal... Calm Down Nov!!!
Next time honey....
Celuk
Akhirnya, cabut juga dari Ubud (dengan perasaan nggak rela), menuju Celuk. Dari informasi yang gue kumpulkan, celuk adalah pusat kerajinan silver di Bali. Udah nggak sabar pengen kesana, karena gue Silver Lover:p. Nyampe di Celuk, gue bingung, ternyata tempatnya nggak seperti yang gue bayangin (atau gue yang nggak nemu??). Dalam bayangan gue, berderet deret toko yang nawarin silver, tapi yang ada rumah rumah yang terpisah satu dan lainnya. Jadi kurang nyaman untuk dijelajahi. Ditambah lagi dengan matahari yang begitu garang sinarnya. Gue putuskan untuk berhenti di salah satu rumah, kesan pertama yang gue tangkap adalah, design silvernya mirip banget dengan kota gede di jokja, sangat klasik. Akhirnya dengan perasaan nggak puas, gue balik ke mobil dan beranjak pulang ke arah Legian.
Seminyak-Legian-Kuta
Nyampe lagi di daerah legian, dan gue langsung minta tolong ke Fitri buat nganterin ke gue ke seminyak, karena gue pengen ke pusat Mario Silver. Disini, model silver nya lebih up to date menurut sudut pandang gue. Akhirnya gue putusin untuk beli beberapa rings disini. Setelah puas bela beli silver, gue tutup perjalan gue hari ini dengan berjalan kaki di sekitar hotel, sampai rasa lapar menjelang:p
Warung Made di kawasan seminyak menjadi alternatif buat makan malam, setelah Kudeta keliatan terlalu rame. Dan seperti biasa gue mesen nasi campurBali lagi dunk. Buat kali ini gue kasih nilai 8,5 deh skala 10.
Habis makan gue jalan jalan di toko toko kecil di area warung made, dan nemu toko perhiasan etnik yang lumayan exclusif, yang mengakibatkan price nya jadi lumayan mahal. Dengan pertahan diri yang bagus, gue terhindar dari kegelapan mata pengen beli, karena gue tau gue bisa bikin sendiri....huahahahahaha
Bersambung

Monday, September 05, 2005

~b-a-l-i~ Part I

Hi there, I'm back..!!
5 hari di Bali yang melelahkan, tapi dengan rasa senang.
Panas, udah pasti donk....
Capek, nggak usah ditanya...
Gelap mata, apa lagi...
Tambah hitam, huahahahaha
Hehehehe, tapi seneng banget...
Alhamdulilah, semua lancar lancar ajah, walaupun ada beberapa yang missed...
So, ini cerita lengkapnya...
#Vacation: Day 1
4.30
tut..tut tut tut...tut....3x ( baca dengan menggunakan irama alarm nokia:p)
Mhmnnn, udah pagi ya...??
Dengan rasa ngantuk yang amat sangat gue bangun deh...
*kesadaran mulai pulih*
Ini kan hari sabtu ya..?? dan pesawat gue jam 11 bukan...?? *bertanya pada diri sendiri*
Gubraagggaaakss... tidur lagi ah...hehehehe
6.00
Saatnya bangun beneran....
Yihaaa....
Gue mau ke B-A-L-I hari ini!!!
Sambil senyum senyum sendiri + menahan sakit perut gue mulai beres beres.
7.30
Kring...kring...
Gue mandangin layar ponsel, Fitri, temen gue yang bakal jadi temen seperjalan gue kali ini
Gue: Dimana loe pit...??
Fitri: Udah on the way ke bandara nih, loe lagi ngapain...
Gue: mau mandi, gue mau pake damri jam 9, ampe ketemu di bali yach
Fitri: OK
Klik
9.00
Diatas damri ke bandara
*Senyum senyum sendiri lagi*
Lama lama gue bisa gila beneran saking gembiranya...
Huahahahaha
10.15
Makan dulu ah
Laper banget
Restorannya penuh sesak, terpaksa deh gue sharing ama bapak bapak, dan terpaksa (lagi) deh beramah tamah dikit, padahal lagi nggak mood (sakit perut euy)
Bapak: Mau kemana dek?
Gue: Mau ke denpasar Pak *dengan mata berbinar binar*
Bapak: Denpasar dimana ya...??
Gue: Gubrags...(Becanda dink, nggak mungkin gue pingsan beneran kan..??)
11.30
Pesawat gue take off
14.00
Alhamdulillah, pesawat gue mendarat dengan mulus....
Wah, gue udah diBali, Yihaa...
tut (bunyi sms masuk)
Nop, gue di kentucky, kalo loe keluar belok kanan yaa...
sender: F.Maryanti
Yup...
Akhirnya gue ketemu temen gue, yang lagi nonkrong makan ayam.
Dan yang bikin sedikit sebel, dia bilang kalo gue dateng lebih cepet, gue bakal bisa ketemu ama ELLO, ihiks...Ello gitu lhooo
15.30
Akhirnya nyampe hotel, di kawasan legian.
Hotelnya nggak begitu besar, tapi gue lumayan suka, karena kamar mandinya bersih:p
Habis bersih bersih mulai deh gue menyusuri kawasan legian dan kuta.
Kesan yang gue tangkap, legian/kuta itu rame banget, padahal menurut informasi yang gue dapet, bali lagi low season, bukan musim liburan, tapi tetap ajah jalanan macet.
Kiri kanan legian di penuhi dengan toko toko yang menjual berbagai oleh oleh khas bali (mata gue mulai deh kalap, untung masih bisa menahan diri:P), dan diselang selingi oleh tempat makan.
Tapi, tiba tiba mata gue tertumbuk pada tulisan, MARIO SILVER, tidaksss....., apaan coba:p
Akhirnya gue bisa ke mario silver, bukan cuma nitip nitip ama temen gue yang ke bali ajah. Tapi di hari pertama ini, gue masih bisa menahan diri buat membeli, jadi judulnya cuma liat liat aja.
Setelah puas liat liat, gue ngelanjutin perjalanan, kalo gue perhatikan, disepanjang jalan ini, orang orang yang nawarin mobil ama motor banyak banget, sampe pusing ngedengernya.
Sekitar 60 menit jalan santai, akhirnya gue nyampe juga di pantainya, lagi sunset euy, dan kita ngeliat sunset sambil makan bakso jawa. Pertama kali gue dalam hidup gue makan bakso pake lontong. Not bad kok.
Hari mulai gelap, ketika gue beranjak pergi meninggalkan pantai, dan tujuan berikutnya adalah hard rock cafe yang berada persis di depan pantai kuta. Liat liat sebentar, terus gue ngelanjutin perjalan ke salah satu supermarket yang ada di kawasan kuta. Setelah beli pernak pernik pribadi + nemenin temen gue ke toko buku, gue balik lagi ke hotel, dan legian semakin rame.
Bersambung.....