Sunday, October 30, 2005

Sahur on the road ala kita kita..:-)

Alhamdulillah, jumat malem minggu lalu atau tepatnya sabtu dini hari, gue ama temen temen, baik yang dari kantor maupun yang dari pengajian, berhasil dengan lancar menjalankan sahur on the road. Acara ini kita bikin untuk berbagi dengan sesama yang kurang beruntung tampa ada unsur politis apapun ( alah...alah....:p)
Acara di mulai jam satu dini hari, dengan kegiatan utama bagi bagi sembako menjelang subuh. Yang diakhiri dengan makan sahur bersama. Sembako yang harus di bagikan didistribusikan menggunakan 6 mobil yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan rute yang berbeda.
Dan sebelum insak, kita sahur bersama di bilangan tebet, tepatnya mc D tebet, dan semua makan dengan lahap, mhmnnn mungkin karena kecapekan kali ya...atau ngantuk barangkali..hehehehe. Btw, semua temen temen gue memperlihatkan wajah yang bahagia walaunpun letih mendera. Thanks ya prends buat partisipasinyah....

Image hosted by Photobucket.com

Sebenarnya, ada yang mau gue gue sharing ama temen temen semua. Bukan masalah bagi bagi sembakonya, tapi phenomena yang gue temui ketika ngider ngider jakarta, dini hari di bulan ramadhan. Btw, pertanyaan pertama ke diri gue adalah apakah phenomena ini baru terjadi tahun ini atau udah ada setiap tahunnya, cuma gue ajah yang nggak aware. Yah, selama perjalanan bagi bagi sembako, gue menemukan banyak banget pengemis dipinggir jalan. Di sepanjang jalan rasuna, gatot subroto, jati negara, dan jalan lainnya. Dan mereka seakan udah tau kalo selama bulan ramadhan bakal banyak masyarakat yang akan membagi bagi sembako. Setiap mobil yang berhenti, akan langsung diserbu oleh orang orang yang kurang beruntung ini.
Gue sempet bertanya ama temen gue, apakah phenomena ini memang terjadi setiap tahun? Jawaban teman gue membuat gue cukup tertegun, phenomena ini memang terjadi setiap tahun. Cuma tahun ini kayaknya lebih banyak lagi. Artinya selama ini gue nggak aware banget ya... gue nggak tau sudah begitu susahnya cari duit buat sebagian orang, sehingga mereka rela nggak tidur setiap malam bersama anak anak-nya dan menunggu datangnya rejeki dari orang yang lebih beruntung.
Tapi, kadang gue seakan nggak rela juga ngasih orang orang yang kayak gini, karena mereka cuma duduk duduk ajah, dan nggak tau apa yang mereka lakukan sebenarnya. Masih muda muda, kuat untuk bekerja dan tidak seharusnya mereka cuma menunggu datangnya rejeki tanpa berusaha. Yah, mungkin gue nggak boleh juga terlalu menghakimi, tapi kadang karena seakan memaksa, membuat gue berpikir 2 kali untuk berhenti.
Berbeda dengan para pekerja malam di jalanan Jakarta, seperti tukang sapu jalan, jualan roti keliling, putu mayang, tambal ban, dan lain sebagainya. Setidaknya gue melihat mereka berjuang untuk hidup mereka. Dan melihat ekspresi mereka yang kaget ketika menerima bungkusan dan langsung mengucapkan hamdalah dengan senyum terbentuk di wajah mereka, gue seperti merasa sudah menemukan orang yang tepat untuk berbagi.
Btw, Insya Allah semua sembako yang di distribusikan kemaren jatuh kepada orang yang tepat, dan mempergunakan-nya di jalan Allah. Amien.
Sampe ketemu lagi di acara acara lainnya yah....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home